LEBAK – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kabupaten Lebak, Dian Wahyudi terbilang rajin menulis buku. Baru-baru ini,
‘Bertualang di Curug”, “Bertemu Marhaen” dan “Merawat Tradisi” dilouching ke publik, khususnya pencinta literasi di Kabupaten Lebak.
Dalam buku “Bertualang di Curug” yang dikeluarkan Dian Wahyudi pada 2020 silam, dia bertutur eloknya tempat wisata air terjun yang ada di Lebak.
Begitu pun pada “Merawat Tradisi” dan “Bertemu Marhaen” Dian juga menyisipkan kemolekan alam Lebak dalam coretan penanya.
Hobby bertulang ke beberapa obyek wisata yang masih “perawan” sepertinya mempengaruhi Dian saat mencoretkan apa yang dirasakannya.
Baca Juga…!!!
- Mendagri Diminta Jangan Perpanjang PJ Kepala Daerah Sudah Jabat 2 Tahun
- Mendagri Jangan Angkat PJ yang Sudah Dua Periode
- Komunas : Pengaruh Mulyadi Jayabaya Masih kuat Tentukan Bupati Lebak Mendatang
- Pj Bupati Lebak Bersama Ribuan Masyarakat Laksanakan Shalat Idul Fitri 1445 H di Alun-alun Rangkasbitung
- Jelang Idul Fitri 1445 H, Pj. Bupati Lebak Lakukan Kunjungan Ke RSUD dr. Adjidarmo, Lapas Kelas III Rangkasbitung, dan Pantau Arus Mudik.
Selain itu, pada beberapa bagian tulisannya, ada semacam sindiran kepada masyarakat Lebak yang masih lebih suka menghamburkan uang untuk berwisata ke luar daerah, daripada untuk mencintai obyek wisata di daerahnya sendiri.
“Tujuan tulisan dalam buku-buku itu sebenarnya sangat sederhana.Mari kita cintai daerah kita dengan segala potensinya dan juga kekurangannya,” kata Dian Wahyudi saat berbincang dengan awak media, Rabu (3/2) di Rangkasbitung.
Halaman: