Close

PWI Banten Adakan Uji Kompetensi Wartawan

Puluhan wartawan dadi berbagai media cetak, elokronik dan online mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) PWI Banten, Cibeber Kota Cilegon, Jum'at (6/9/2019)

TOPTIME.CO.ID, CILEGON – Puluhan wartawan dadi berbagai media cetak, elokronik dan online mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) PWI Banten, Cibeber Kota Cilegon, Jum’at (6/9/2019)

Dalam acara UKW yang digabungkan dengan Karya Latih Wartawan (KLW) dan akan berlangsung 2 hari itu, hadir Kepala Dinas Kominfo Banten, Komari, Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi dan beberapa tamu undangan lainnya.

Ketua Penyelenggara UKW, Ahmad Fauzi dalam sambutannya menjelaskan, tempat yang digunakan untuk kegiatan itu merupakan perjuangan dari tokoj pers Banten yang dimotori Firdaus.

Acara KLW diisi dengan seminar tentang industrisasi di kawasan pesisir narasumber Wakil Bupati Lebak dan Kepala Dinas.

Dalam paparannya, Kadis Kominfo Banten, Komari mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan UKW yang digelar PWI Banten.

“Tumbuhnya industri pers akan menumbuhkan sektor industri lainnya. Pemda Banten terhitung yang pertama mendorong sertifikasi wartawan melalui bantuan stimulus,. Ada sekitar 100 wartawan bersertifikasi pada tahun 2010, ” jelasnya.

Ketua PWI Banten, Rian Nopandra mengatakan, UKW kali ini diikuti oleh 60 orang dari berbagai kabupaten dan kota yang ada di Banten.

Dirinya berharap, kegiatan itu dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme wartawan.

Dalam sesi seminar, Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi memaparkan tentang langkah-langkah Pemkab Lebak unruk menyandingkan antara industri dan ekosisten kelautan.

Papar Ade, di Lebak ada industri semen yang berada di dekat pantai. Namun menurut dia, keberadaan industri merupakan keniscayaan.

Untuk itu Pemkab Lebak melakukan penentuan zonasi melalui Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) Selain itu juga dilakukan pengawasan terkait analisa dampak lingkungan.

“Lebak saat ini memiliki visi wisata, sehingga ada zona wisata. Ini bertujuan untuk mebatasi perluasan zona industri,” kata Ade.

Sehingga akhirnya kata Ade, industri berjalan, ekosostem juga terjaga dengan menyandingkan dua sisi antara industri dan perlindungan alam.

Sedangkan narasumber lainnya, anggota DPRD Cilegon, Ibrohim menjelaskan Kota Cilegon memiliki laut lintas perairan. Kata dia, perlu ada revisi Perda yang kaitan dengan RTRW terkait dengan industri dengan pemukiman.

Aktifis lingkungan yang kini terpilih jadi dewan ini merasakan miris dengan kondisi pinggir pantai.

“Nyaris tak ada ruang bibir pantai yang tidak terpakai oleh industri,” keluhnya.

Salah satu peserta UKW, Agus Jaelani mengaku bersemangat mengikuti kegiatan itu karena mengikuti ketentuan Dewan Pers.

“Saya sudah lama melakukan persiapan dan baru sekarang berkesempatan untuk ikut UKW. Banyak membaca aturan yang berkaitan dengan pers dan kode etik jurnalis. Selaim iti saya sudah berlatih mengasah keterampilan teknik wawancara dan menulis,” kata Agus yang bekerja di salah satu media online di Banten.

Peserta lainnya, Syarif mengaku senang memgikuti UKW karena tuntutan pekerjaan. ” Saya ikut UKW agar menjadi pertimbangan menejemen perusahaan menentukan gaji saya. (ACHMAD SYARIF)

scroll to top