Close

Pj Bupati Lebak Apresiasi Jumlah Desa Tertinggal Turun

Pj Bupati Lebak Apresiasi Jumlah Desa Tertinggal Turun

Lebak– Penjabat Bupati Lebak Iwan Kurniawan mengapresiasi jumlah desa tertinggal di Kabupaten Lebak menurun karena berbagai program percepatan pembangunan daerah direalisasikan berjalan baik.

“Kita tahun 2019 jumlah desa sangat tertinggal sebanyak 16 desa dan 182 desa tertinggal, namun 2023 menurun menjadi 78 desa tertinggal dan satu desa sangat tertinggal,” kata Pj Bupati Lebak dalam keteranganya, Sabtu.

Pemerintah Kabupaten Lebak sejak ditetapkan sebagai daerah tertinggal tahun 2004 maka dilakukan percepatan pembangunan daerah melalui berbagai program untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan.

Program percepatan pembangunan daerah itu di antaranya bidang kesehatan dengan diluncurkannya mantri keliling, peningkatan sarana dan prasarana puskesmas ditingkatkan menjadi puskesmas perawatan.

Selain itu juga untuk bidang infrastruktur berupa hotmik masuk desa dan betonisasi jalan kabupaten guna mendukung kelancaran transportasi angkutan.

Selanjutnya, infrastruktur peningkatan cakupan air bersih dan sanitasi serta penuntasan perbaikan gedung SD.

Sedangkan, kata dia, dibidang ekonomi dengan kebijakan Lebak sebagai daerah lumbung pangan nasional.

Oleh karena itu, pemerintah daerah terus mengoptimalkan pembangunan agar desa tertinggal menjadi desa yang maju dan berkembang.

Pada tahun 2019 jumlah desa tertinggal 182 desa dan 16 desa sangat tertinggal, namun pada 2023 menurun menjadi 78 desa tertinggal dan satu desa sangat tertinggal.

“Keberhasilan untuk menghapuskan desa tertinggal itu berdasarkan indeks pembangunan desa dan atas kerja keras semua pihak,” katanya menjelaskan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar saat menghadiri Hari Percepatan Pembangunan Daerah (PPD) di Kabupaten Lebak, Jumat malam (17/11) mengajak seluruh warga untuk bersama-sama memerangi kemiskinan dan kebodohan di wilayah Banten.

“Ini yang penting, ayo kita bersama-sama berjuang bersama Bupati dan Gubernur untuk hilangkan Kemiskinan dan Kebodohan di seluruh wilayah Banten,” katanya.

Selain itu, Gus Halim juga mengajak warga masyarakat Banten dan Lebak yang memadati Alun-alun Lebak untuk merasa bangga menjadi bagian dari warga Banten.

Menurutnya, Banten telah lama dikenal sebagai daerah yang punya potensi hebat dan luar biasa.

“Saya sejak kecil sudah kenal wilayah Banten padahal saya dilahirkan di Jawa Timur, artinya Banten sejak dulu itu terkenal hebat,” kata Mendes PDTT.

Mendes PDTT juga menyerahkan penghargaan kepada lembaga maupun pemerintah daerah yang memiliki komitmen percepatan pembangunan daerah.

Untuk Kementerian/Lembaga, Menteri Koordinator Bidang PMK dan Kemendagri ditetapkan sebagai penerima penerima piagam penghargaan dan Lencana Bakti Pembangunan Daerah 2023.

Untuk kategori Provinsi, diberikan kepada Gubernur Banten, yang paling berkontribusi dan tetap berkomitmen membina Daerah Tertinggal Terantaskan di Provinsi Banten selama 3 (tiga) tahun terakhir.

Untuk kategori Daerah Tertinggal terentaskan, penghargaan diberikan kepada Bupati Pandeglang dan Bupati Lebak yang senantiasa aktif dalam penanganan masalah ketertinggalan di wilayahnya secara konsisten selama 3 (tiga) tahun terakhir.

Selanjutnya, untuk kategori Daerah Tertinggal, diberikan kepada Kabupaten Buru Selatan – Provinsi Maluku, Kabupaten Pesisir Barat – Provinsi Lampung, dan Kabupaten Nabire – Provinsi Papua Barat, atas kontribusi APBD terhadap penanganan ketertinggalan di wilayahnya dan didukung oleh hasil evaluasi Indeks Ketertinggalan Kumulatif) yang secara konsisten berada pada nilai terbaik selama tiga tahun terakhir.(Cus/Red)

scroll to top