Close

Ormas Badak Banten Desak Polisi Proses Oknum Pamdal Terduga Pelaku Kekerasan

Pelantikan 85 anggota DPRD Provinsi Banten berujung ricuh lantaran diduga dipicu aksi penamparan yang dilakukan petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) kepada seorang mahasiswa yang ikut menghadiri acara tersebut.

TOPTIME.CO.ID, SERANG – Ketua DPD Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Badak Banten Kab. Lebak, Eli Sahroni mengecam insiden kekerasan kepada mahasiswa yang diduga dilakukan Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) saat acara pelantikan anggota DPRD Banten, Senin (02/9/2019)

Menurut Eli, yang dilakukan mahasiswa menurutnya masih wajar sebagai bentuk kritik. Jadi tidak pantas mahasiwa tersebut diperlakikam seperti pelaku kriminal.

Badak Banten juga meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaki kekerasan terhadap mahasiswa tersebut. Kata dia, Kumala organ penting pada saat pendorong Banten menjadi provinsi.

“Mereka pejuang provinsi Banten harus dihargai oleh semua pihak yang ada di Banten, terlebih oleh para pejabat tinggi Banten,” tandas Eli.

Pelantikan 85 anggota DPRD Provinsi Banten berujung ricuh lantaran diduga dipicu aksi penamparan yang dilakukan petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) kepada seorang mahasiswa yang ikut menghadiri acara tersebut.

*TONTON VIDEONYA DISINI :

Sebelumnya diberitakan, seorang Petugas Pamdal nampak menyeret menampar dan melontarkan kata-kata kasar ke mahasiswa tersebut yang diketahui bernama Ahmad Jayani.

Insiden itu terekam dalam video yang beredar luas di media sosial.

Keributan itu berawal empat mahasiswa yang tergabung ke dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) menghadiri pelantikan 85 anggota DPRD Banten.

Saat acara pelantikan berlangsung, salah satu dari dari mahasiswa bernama Ahmad Jayani diduga melemparkan segumpalan kertas ke arah para anggota DPRD Banten yang saat itu tengah diambil sumpah.

*BACA JUGA BERITA SEBELUMNYA INI : https://toptime.co.id/insiden-mahasiswa-ditampar-pamdal-dprd-banten/

Sontak saja hal tersebut membuat suasana menjadi gaduh dan seluruh mata tertuju pada sosok pria yang pelempar kertas rilis.

Pamdal nampak menyeret menampar dan melontarkan kata-kata kasar ke mahasiswa tersebut. Mahasiswa ini dibawa ke bagian belakang gedung DPRD dan diserahkan kepada petugas kepolisian.

Saat di bawa petugas kepolisian, Jayani berteriak ke wartawan, bahwa dirinya mengkritisi kinerha dewan yang hanya mampu membuat 8 sedangkan gajinya milyaran.

Belum ada pernyataan resmi dari pihak Setwan DPRD Banten terkait insiden ini. (*)

scroll to top