Close

Awal Tahun 2021, Swab Test Pekerja di Kawasan Industri Bekasi Akan Dilanjutkan

Reporter: Michael Londok Luis Lengkong -toptime.co.id

KAB.BEASI – Rencana pemerintah melakukan swab test atau tes usap massal terhadap 12.000 pekerja di kawasan industri Kabupaten Bekasi akan dilanjutkan pada awal tahun 2021 mendatang.

Komandan Komandan Distrik Militer 0509 Kabupaten Bekasi Letnan Kolonel Kavaleri Tofan Tri Anggoro mengatakan, penundaan pelaksanaan tes usap massal berkaitan dengan perubahan skema pemetaan kluster industri yang kini terfokus pada transmisi lokal setiap perusahaan.

“Jadi tidak sekedar tes usap massal. Targetnya pun tidak lagi 12.000 pekerja tapi tidak terbatas dengan menyasar transmisi lokal di setiap perusahaan. Rencananya akan mulai dilakukan awal tahun depan setelah kita lakukan evaluasi,” ujarnya, Kamis (24/12/20).

Tofan yang juga koordinator pelaksanaan tes usap massal di Kabupaten Bekasi itu mengaku program Badan Nasional Penanggulangan Bencana ini semula menargetkan 12.000 pekerja kawasan industri.

Penundaan tes usap massal juga disebabkan fokus gugus tugas pada sejumlah agenda akhir tahun, mulai pemilihan kepala desa serentak hingga antisipasi ledakan kasus saat libur panjang akhir tahun.

Selain itu keterbatasan sarana juga menjadi faktor tertundanya pelaksanaan tes usap massal karyawan pabrik. Menurut catatan pihaknya, sedikitnya 1,7 juta jiwa merupakan pekerja sektor industri di wilayahnya.

“Jika dipaksakan sehari 1.000 tes akan memakan waktu cukup lama. Untuk itu skema tes usap massal selanjutnya akan terfokus kepada perusahaan yang menimbulkan transmisi penyebaran COVID-19,” katanya.

Apabila ditemukan penyebaran kasus di suatu perusahaan setelah dilakukan tes usap massal maka tes selanjutnya akan difokuskan di perusahaan tersebut.

“Kami juga akan terapkan skema purposive sampling, jadi tes per perusahaan, per line, per sif, sehingga akan ketahuan jika ada transmisi lokal fokus di salah satu perusahaan. Tapi bukan hanya di industri melainkan di kelompok masyarakat juga,” ungkapnya.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi kini juga tengah menyiapkan penambahan sarana isolasi terpusat untuk mengantisipasi ledakan kasus setelah tes usap massal skema baru ini digelar.

“Setidaknya dibutuhkan empat hotel baru untuk menambah kapasitas ruang isolasi pasien. Dua hotel khusus untuk tenaga kesehatan serta dua hotel lainnya untuk pasien. Sudah kami ajukan ke BNPB,” kata dia.

Data terbaru dari dikutip dari laman resmi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, pikokabsi.bekasikab.go.id, Kamis (24/12/20), kasus positif Covid-19 bertambah 264 orang.
Angka kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi naik dari 590 menjadi 606 orang. Untuk kasus meninggal dunia tidak ada perubahan yakni 152 orang.

Namun kabar baiknya, pada rentang waktu yang sama, terjadi tambahan pasien yang sembuh sebanyak 248 orang sehingga total warga yang sembuh menjadi 7.350 orang
Kecamatan Cikarang Selatan menjadi wilayah dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi di Kabupaten Bekasi yakni 114 kasus. Sebaran kasus terbanyak berada di Desa Ciantra 55 orang, Desa Serang 22 orang dan Desa Sukadami 14 orang.

Selain Cikarang Selatan, sebaran kasus aktif Covid-19 cukup tinggi berada di Kecamatan Tambun Selatan 105 kasus, Cikarang Timur 70, Cikarang Utara 54, Cibitung 45 dan Cikarang Barat 40 kasus.

scroll to top