Close

Alternatif Pembelajaran di Tengah Pandemi, PP KAMMI Gagas Gerakan Mahasiswa Mengajar

Alternatif Pembelajaran di Tengah Pandemi, PP KAMMI Gagas Gerakan Mahasiswa Mengajar

TOPTIME.CO.ID, JAKARTA - Covid-19 yang berdampak pada dunia pendidikan mengakibatkan aktivitas pembalajaran harus dilakukan dari jarak jauh. Hal ini menjadi persoalan baru, sebab anak-anak didik tidak semuanya bisa mengikuti pembelajaran tersebut. Minimnya fasilitas serta wawasan orang tua anak didik terhadap teknologi pembelajaran jauh jadi faktor utamanya. PP KAMMI melalui Bidang Sosial Masyarakat menggagas Gerakan Mahasiswa Mengajar, untuk jadi alternatif gerakan menyelamatkan generasi muda yang saat ini tengah bertarung melawan pandemi.

TOPTIME.CO.ID, JAKARTA – Covid-19 yang berdampak pada dunia pendidikan mengakibatkan aktivitas pembalajaran harus dilakukan dari jarak jauh. Hal ini menjadi persoalan baru, sebab anak-anak didik tidak semuanya bisa mengikuti pembelajaran tersebut. Minimnya fasilitas serta wawasan orang tua anak didik terhadap teknologi pembelajaran jauh jadi faktor utamanya. PP KAMMI melalui Bidang Sosial Masyarakat menggagas Gerakan Mahasiswa Mengajar, untuk jadi alternatif gerakan menyelamatkan generasi muda yang saat ini tengah bertarung melawan pandemi. 

“Banyak anak-anak di daerah yang tidak bisa mengakses pembelajaran karena tidak punya fasilitas, ini harus menjadi perhatian semua pihak sehingga tidak ada diakriminasi” kata Pjs Ketua umum PP KAMMI Susanto Triyogo dalam keterangan media, Sabtu (22/08/2020).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Imam Maulana, Ketua Bidang Sosmas PP KAMMI, pada agenda Mukernas KAMMI yang diselenggarakan dalam jaringan, Sabtu (22/08).

Baca juga:

Peringati HUT RI ke-75 PUB Gelar Donor Darah dan Pembekalan

Kota Bekasi dan DKI Jakarta Miliki Romantisme Historis

“Gerakan Mahasiswa Mengajar, adalah gerakan untuk mengoptimasi mahasiswa Indonesia khususnya kader dan alumni KAMMI, untuk turut hadir membersamai anak-anak sekolah yang kesulitan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh. Menurut informasi yang didapat pertanggal 29 Juli 2020, bahwa terdapat 500 juta jiwa siswa kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh,”  Kata Imam.

scroll to top